Rabu, 09 Juli 2014



                                                         Pergilah 

Burung camar itu terlihat elok
Mungkin karena ia terlalu banyak bersandar
Pada mentari pagi yang hangat menyelimuti
Mungkin hanya terpaan ombak
Yang mampu membuatnya pergi
Jauh ke dasar lautan
Yang membuatnya semakin dalam
Dalam, dan lebih dalam lagi
Goresan pasir itu menghilang di bawanya pergi
Tak tersirat lagi makan kenangan
Yang tersimpan dalam hati
Biarlah awan yang menjadi saksi
Biarlah ombak yang membawanya pergi
Izinkan aku untuk mencari seorang pengganti
Seseorang yang mungkin tak akan
Membiarkanku pergi
Semoga semuanya menjadi arti
Bahwa kau telah pergi
Dan aku tak akan lagi
Kembali untuk menunggumu disini

Selasa, 08 Juli 2014


Persahabatan...
P: pelangi diangkasa mungkin bisa dibilang
    sempurna
E: entah mengapa kesempurnaan itu
R: rasanya terlalu berharga
S: sahabat itu mungkin bisa dibilang lebih dari 
    sekedar sempurna
A: apapun kelihatannya
H: hatiku merasa nyaman berada di dekatnya
B: bila kesempurnaan itu mulai pudar
A: aku akan mencoba kembali 
     menyempurnakannya
T: tetap menjadi sesuatu yang sempurna
A: akan selalu terlihat lebih dari sekedar
    sempurna dan 
N :Nampak terasa lebih dari sekedar berharga

Sahabat..
S : seberkas sinar kehilangan itu memang ada
A : akan ku buat ia menjadi sempuna
H : hanya cinta yang dapat membuatnya semakin 
     terasa
A :aku akan mencoba membuatnya untuk tetap ada
B : bertahan untuk selalu ada untuknya
A :atau bahkan jika aku sudah tidak ada
T : tetaplah tersenyum dan anggaplah aku  akan
     selalu ada


                                                  Kepergian
Mungkin aku hanya memendammu dalam ingatanku, melekatkan rasamu menjadi rasaku dan janganlah  ragu untuk tersenyum  kepadaku. Kan ku berikan kau jutaan rasa yang jauh lebih indah dari senyuman itu. jutaan waktu di gerbang penantian,membuatku mengenali sebuah hembusan angin kepergian. Hembusan angin  kepergian yang mulai terasa, mulai melekat dan mulai tersesak di  dalam dada. Membuatku takut kehilangan, semakin takut dan semakin merasa kehilangan. Apalah daya sebuah kemampuan yang tidak berdaya, melawan sesuatu kepastian  yang jelas adanya. Mungkin hanya ada harapan yang masih ada, harapan yang selalu ada dan hanya harapanlah yang membuatku lega, untuk  selalu bertahan menunggumu di gerbang penantian. Hingga suatu saat nanti, kau bukakanku pintu hingga aku masuk kedalamnya agar tak terhembus oleh angin kepergian. Bawalah jiwaku masuk kedalamnya agar jiwaku dan jiwamu menjadi jiwa kita.